Firman : Masyarakat Dinilai Keberatan Dengan Inpres Nomor 1 tahun 2022

PATI- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Firman Subagyo menganggap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2022 yang mengatur syarat mengurus sejumlah layanan publik seperti jual beli tanah, membuat SIM, STNK, SKCK, Haji dan Umrah yang harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan mulai berlaku sejak 1 Maret 2022 dinilai sangat memberatkan rakyat.

Baca Juga :   Masih Tarik Ulur, Pembahasan Ranperda Pondok Pesantren di DPRD Molor

Menurutnya, BPJS Kesehatan bukan aturan hukum, sehingga tidak seharusnya dijadikan aturan yang mengikat, dan Pemerintah harus bisa mencermati hal itu, karena aturan yang dibuat sangat memberatkan masyarakat.

“Ini kan culture, misalnya kalau masyarakat ini dalam 1 tahun bayar terus, tapi tidak menggunakan, itu kecenderungannya di masyarakat kenapa harus bayar terus, tapi ternyata tidak pernah digunakan atau tidak pernah sakit, atau ke rumah sakit, jadi saya harap kebijakan-kebijkan seperti ini yang harus dicermati oleh pemerintah,”Ungkap Firman kepada wartawan Sabtu (26/2/2022)

Baca Juga :   Terjadi Pergantian Ketum PPP, DPC Pati : Kita Masih Solid

Kebijakan yang dibuat itu, Lanjut Pria asal Pati yang kini duduk di kursi DPR RI Komisi IV itu mengaku bahwa masyarakat sangat keberatan, hanya saja dalam kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah, DPR tidak bisa ikut terlibat, tapi domainnya ketika sudah diumumkan, dan masyarakat tidak siap ya, mau tidak mau, suka tidak suka harus menyampaikan ke pemerintah, kalau perlu dibatalkan,

Baca Juga :   Fens Timnas Portugal Kepsul Optimis Menang di Laga Perdana Melawan Timnas Gana

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.