PATI- Desa Tluwuk Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Jawa Tengah nampaknya tidak lepas dari sorotan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinporapar) Kabupaten Pati. Hal itu menyusul lantaran ada 2 wisata unggulan di desa tersebut yang diandalkan untuk ikut bersaing dalam program penilaian desa wisata.
Dua wisata yang diunggulkan itu yakni Desa wisata mangrove lestari atau pantai ujung Tluwuk, melalui susur sungai dan pesarehan Mbah Potro Bongso yang merupakan tokoh pertama kali yang merintis Desa Tluwuk dan selalu ramai pengunjung untuk berziarah.
Kepala Desa Tluwuk Rumini disela-sela menjamu tim penilai program desa wisata mengatakan, Desa Tluwuk berada di pesisir laut dan memiliki lokasi seluas 421 Hektare yang masyarakatnya mayoritas adalah petani tambak, dan nelayan, bahkan ada juga masyarakat yang bekerja sebagai buruh bangunan, bekerja di tempat industri, pedagang dan lain-lain.
“Sebagai Desa yang berada di pesisir pantai, kami juga menawarkan olahan hasil laut dan tambak seperti olahan ikan bandeng, terasi, kepiting, kerang, pindang dan lain-lain, termasuk program pemuda desa untuk membuat tanaman bonsai dan pembuatan miniatur mainan anak truk oleng,”Ucapnya.
Penataan destinasi wisata mangrove sudah dilakukan sejak tahun 2000 lalu, dan lokasinya seluas 15 hektare, dan selama ini belum pernah mendapat sentuhan.
“Baru masa kepemimpinan saya ini kita benahi, dan kita jadikan sebagai destinasi wisata unggulan di Desa Tluwuk, dan rencananya tahun 2023 akan saya buat jembatan atau track ke laut, dulu pernah dibuat oleh Pemerintah, tapi tenggelam oleh mangrove,”Katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinporapar) Kabupaten Pati Rekso Hartono menjelaskan bahwa Dinas Pariwisata sedang menumbuh kembangkan potensi-potensi unggulan tematic di desa-desa wisata.