SANANA, ZonaSatu- Ratusan masa aksi yang tergabung dalam Front bersama, yakni HMI, PMII, IMM, KAMMI, KNPI dan LMND, senin (11/4/22) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran dalam rangka menyikapi fenomena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Minyak goreng dan bahan pokok yang dianggap sangat mencekik kehidupan masyarakat kecil menengah.
Ratusan masa aksi yang bergerak menuju ke Kantor DPRD Kepsul yang berlokasi di Bukit Harapan Desa Pohea Kecamatan Sanana Utara itu, namun sesampainya disana tidak menemukan satupun anggota DPRD.
Dari 25 anggota DPRD tidak ada satupun, yang tersisa hanyalah Sekwan Ali Umanahu, bahkan anggota DPRD Komisi II yang menjadi target masa aksi untuk melakukan hearing terkait dengan kenaikan harga BBM serta kelangkaan BBM pun tidak berada di Kantor.
Karena tidak menemukaan satupun anggota DPRD di Kantor termasuk anggota DPRD Komisi II, masa aksipun meminta kepada pihak kepolisian dalam hal ini Kapolres Kepsul AKBP Cahyo Widiatmoko, Sik yang mengawal langsung aksi tersebut agar memberikan izin agar mereka memboikot ruangan Ketua DPRD Sinaryo Tes dan ruangan anggota DPRD Komisi II, namun permintaan tersebut tidak dizinkan.
Sementara masa aksi tidak mau membuang-buang waktu untuk berlama-lama mendengar penjelasan Sekwan Ali Umanahu. Masa aksi menilai Ali Umanahu hanya mampu membuat admistrasi dan menyampaikan keberadaan anggota DPRD saja, namun sekwan tak mampu menjawab persoalan BBM sehingga masa aksi tidak mau memberikan ruang terlalu lama untuk Sekwan Ali Umanahu berbicara.
Pada kesempatan itu, masa aksi mendapat informasi bahwa anggota DPRD Komisi II dan Ketua DPRD sementara mau berangkat tugas keluar daerah menggunakan Kapal KM. Ukiraya 23. Mendengar informasi itu, ratusan masa aksi yang di kawal ketat Kapolres dan personil langsung bergerak menuju ke pelabuhan untuk mencegat keberangkatan Komisi II DPRD termasuk Ketua DPRD.