PATI, ZonaSaatu– Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Jhoni Kurnianto geram dengan hasil pembangunan stadion Joyo Kusumo yang tidak bisa dijadikan sebagai ajang tuan rumah liga 2 sepak bola.
Menurutnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) seharusnya lebih jeli dalam pekerjaannya, sehingga bisa menyesuaikan pekerjaan stadion Joyo Kusumo agar bisa dijadikan sebagai ajang liga 2.
“DPUTR perlu diajari dan perlu direvolusi pemikirannya, karena ketika mengerjakan proyek kecil, PU ketat sekali melakukan pengawasan, namun ketika mengerjakan proyek yang nilainya besar seperti stadion Joyo Kusumo terkesan digampangkan, padahal nilainya besar, yakni mencapai Rp 8 milyar lebih,”Kata Jhoni dengan nada kesal Senin (23/5/2022) di ruang kerjanya.
Dikatakan, Apabila rumput sintetis yang menjadi kendala karena dianggap tidak standar dengan Fifa, diakui memang itu ada biaya persertifikatan, dan nilianya masih bisa dijangkau yakni sebesar Rp 400 juta, dan nilai itu lebih besar dari nilai pekerjaannya, sehingga hal itu seharusnya masih bisa dijangkau, hanya saja pihak DPUTR selama ini tidak pernah duduk bersama dengan orang-orang yang paham dengan sepak bola.