Jelang Hari Bhayangkara Ke 76, Bripka Puguh Launching Kerajinan Tangan Tas Dan Kerudung Ecoprint Hasil Karya Anak Anak Difabel

BLORA, ZonaSatu– Kegiatan pendampingan terhadap anak anak kaum difabel di Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan yang terletak di wilayah kelurahan Wulung kecamatan Randublatung Kabupaten Blora terus dilakukan oleh Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo,SH,MH anggota Satlantas Polres Blora.

Meski lokasi yayasan terbilang jauh dari tempat domisili, namun Bripka Puguh tetap menjalin silaturahmi dan mendampingi dalam pencarian dan pengembangan bakat anak anak difabel. Bahkan sudah terbukti beberapa anak difabel binaan Bripka Puguh sudah ada yang juara lomba melukis serta sudah ada yang rekaman lagu.

Baca Juga :   Ranperda Soal CSR Mandek, Dewan Sebut Masih Ada Tarik Ulur

Terkini, Bripka Puguh bersama dengan rekan rekan dari Pengasuh Yayasan Difabel Insan Mandiri Blora Selatan melaunching kerajinan tangan tas dan kerudung ecoprint hasil karya adik adik difabel, Senin, (20/06/2022) di rumah Bripka Puguh di dukuh Kidangan Kelurahan Jepon.

Dengan sabar dan telaten Bripka Puguh mengajari anak anak difabel untuk belajar membuat tas dan kerudung ecoprint.

Bripka Puguh menjelaskan bahwa kegiatan kerajinan teknik ecoprint sudah diajarkan kepada anak anak difabel binaanya selama 2 tahun. Dan pada tahun pertama dulu sudah pernah launching kerajinan batik ecoprint anak difabel Insan Mandiri Blora Selatan dan selanjutnya kali ini di launching kerajinan tas dan kerudung ecoprint.

Baca Juga :   Puluhan Masyarakat Mendapatkan Wawasan Politik Soal Pemilu 2024

Ditanya tentang mengapa kerajinan ecoprint tersebut yang dipilih untuk anak anak difabel, Bripka Puguh menjelaskan berawal dari ide kakaknya yang juga seorang guru di SMP Kunduran bahwa metode ecoprint cocok untuk anak anak difabel.

“Berawal dari ide dan diskusi ringan dengan kakak dan pengasuh yayasan, akhirnya kita pilih ecoprint. Kita kembangkan untuk kegiatan ketrampilan anak anak, harapannya setelah anak anak lulus sekolah dia bisa membuat karya yang bisa dijual untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup,” beber Bripka Puguh.

Baca Juga :   SMP Buka Pendaftaran PPDB, Begini Aturannya

Lebih lanjut Bripka Puguh menyampaikan bahwa dirinya sudah 6 tahun mendampingi anak anak difabel Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan dan dalam 6 tahun tersebut banyak pengalaman yang didapatkan salah satunya adalah kendala komunikasi dengan anak anak difabel.

“Karena setiap anak menyandang disabilitas masing masing ada yang tuna rungu, tuna netra dan tuna grahita jadi dibutuhkan kesabaran dalam momong mereka,” tandas Bripka Puguh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.