PATI, ZonaSatu– Nyi Danowati, adalah penjaga museum pusaka dan pembuat seragam prajurit pada akhir Kerajaan Majapahit abad ke-14, merupakan adik dari Ki Dukut yang memegang jabatan sebagai Senopati Kerajaan Pengging.
Kala itu, Kerajaan Majapahit yang diperintah Girindrawardhana yang bergelar Brawijaya VI (1478-1498) berada dalam desakan Kerajaan Demak yang menganut Islam, namun sejumlah pengikut Brawijaya yang menganut Hindu-Buddha memilih hengkang dari Majapahit karena tidak mau masuk Islam.
Salah satu pengikut Brawijaya itu adalah Nyi Danowati, perempuan yang konon berparas ayu yang pergi menyusuri pantai utara Jawa Timur dan Jawa Tengah, bersama tiga saudaranya, yaitu Ki Dukut, Kek Truno, dan Ki Dalang Becak.
Seperti yang disampaikan Mas Wiji, salah satu tokoh masyarakat Desa Dukutalit Kecamatan Juana, yang diambil dari pernyataan para sesepuh jaman dulu mengisahkan, Di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Nyi Danowati dan dua saudaranya berpisah dengan Ki Dalang Becak. Ia melanjutkan perjalanan hingga ke kawasan rawa-rawa yang penuh pohon druju atau sejenis semak berduri, sedang Ki Dalang Becak menetap di Tuban.
Bersama Ki Dukut, Nyi Danowati membuka lahan di daerah rawa-rawa itu sebagai tempat tiras pandelikan atau tempat persembunyian. Lantaran Ki Dukut itu seorang lelaki, ia mampu membuka lahan yang sangat luas, sedangkan lahan Nyi Danowati sempit.