PATI, zonasatu.net- Banjir yang terjadi sejak akhir tahun 2022 lalu masih menyisakan keluhan para petani. Hal itu menyusul lantaran masih ada sebagian sawah milik petani yang terendam banjir.
Tercatat, sudah 4 bulan sebagian sawah milik petani masih terendam banjir, sehingga itu mengakibatkan para petani belum bisa bercocok tanam.
Seperti yang terjadi di Desa Kosekan Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Masih ada sekitar 90 hektare sawah milik petani yang tenggelam akibat banjir.
Menurutnya, Para petani saat ini masih menganggur lantaran belum bisa menggarap sawahnya, sebab tiap kali turun hujan mengakibatkan air terus bertambah menggenangi sawah.
“Banjir paling parah saat pergantian tahun 2022/2023, dan itu terjadi selama 3 bulan, banjir terjadi hingga menggenangi rumah-rumah warga, dan baru surut pada pertengahan maret, namun di sawah masih tergenang,”Keluhnya
Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Purworejo Kecamatan Pati Dwi Sumaryono. Menurutnya, Ada 200 hektare sawah milik petani di desanya yang terendam banjir.
“Kalau total sawah yang terendam ada 200 hektare, namun sekarang masih sekitar 50 hektar,”Ujarnya.