Menyembelih Sapi Di Jembatan Juana Bukan “Tumbal”, Tapi Untuk Sodaqoh

Sindu menjelaskan, Ide pemotongan sapi di lokasi jembatan itu disampaikan oleh para tokoh masyarakat yang ada di sekitar jembatan, sebab dalam proses sebelumnya saat jembatan yang dulu dibangun selalu memotong sapi atau kerbau, dan kepalanya harus ditanam di bawah jembatan.

“Pemotongan sapi itu permintaan tokoh masyarakat, dan kepalanya agar ditanam di sekitar jembatan, dan itu tetap kami jalankan, namun niat kita untuk Sodaqoh dan berbagi daging ke masyarakat, seperti pembangunan jembatan di sebelah itu juga saat itu memotong kerbau,”Ujarnya.

Sindu juga mengaku selama proses pembangunan jembatan ada beberapa pengalaman yang dikisahkan oleh para pekerja. Pasalnya, Sesuai cerita salah satu pekerja mengisahkan telah ditemui sosok tanpa kepala, bahkan salah satu pekerja juga pernah mengalami kesurupan.

Selain itu, alat yang digunakan untuk pengeboran juga rusak, padahal masih bagus, dan sebelumnya digunakan untuk pekerjaan lain tidak ada masalah, namun ketika digunakan untuk mengebor langsung rusak.

“Selama proses pekerjaan jembatan, kita juga sudah sering mengadakan tahlilan, terhitung sudah 4 kali, dengan mengundang ustad untuk berdoa bersama di dekat jembatan bersama masyarakat. Intinya pemotongan sapi ini kita lakukan untuk bantuan doa kepada semua masyarakat agar jembatan selama proses pekerjaan aman, lancar dan tidak ada halangan apapun,”Tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.