Sebelumnya diberitakan Muhammad Wowa (59) warga asal desa Worimoi kecamatan Loloda Utara, kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara, terbaring lemah akibat menderita penyakit komplikasi asam urat (pengapuran di kaki) dan asam lambung yang diidapnya tak kunjung sembuh.
Mantan Kepala Desa Worimoi ini, sudah bertahun-tahun mengidap pengapuran di kaki. Namun, selama 10 bulan terakhir kondisinya kian memburuk bahkan sudah tidak bisa berjalan dan hanya terbaring di tempat tidur.
Lebih parah lagi, kakek 6 anak ini, sudah tidak bisa mengkonsumsi makan nasi dan lauk pauk lainnya dan hanya minum susu Ovaltine untuk menambah energi.
Dengan keterbatasan yang ada, keluarga telah berupaya membawanya ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Tobelo, terhitung sudah 6 kali masuk rumah sakit namun belum juga membuahkan hasil.
Muhammad Wowa dan isterinya saat ini harus menumpang di tempat kos-kosan milik keluarga isterinya yang berlokasi di desa Rawajaya kecamatan Tobelo.
Kos-kosan yang ditempati itu, sangat tidak layak untuk di tempati karena atapnya sudah ada yang berlobang bahkan tidak ada penerangan listrik dan hanya menggunakan lampu lentera jika masuk malam hari.
Seluruh harta benda sudah di jual habis untuk biaya pengobatannya di rumah sakit, sampai-sampai rumah tinggal dan lahan kebun di desa Worimoi dan rumah tinggal di Tobelo terpaksa dijual. Praktis untuk saat ini mereka sudah tidak punya tempat tinggal.
Muhammad Wowa, mengalami sakit parah sejak lebaran Idul Adha 2022 lalu, sehingga harus dirawat di RSUD Tobelo selama 2 bulan lebih.
Muhammad Wowa mengatakan sudah pasrah dan ikhlas jika nantinya dipanggil oleh Allah, sebab untuk saat ini, tidak ada daya upaya untuk berobat ke rumah sakit, lantaran tidak punya anggaran.
Bahkan sudah 6 bulan ini tidak lagi makan nasi dan ikan maupun makanan lain, karena setiap mau makan langsung di muntahkan, ia hanya minum susu Ovaltine tapi itupun tidak banyak, minum air putih saja tidak bisa, makanya kondisinya lemas, tangannya saja sudah tidak berfungsi, jadi hanya terbaring dan bolak balik badan di tempat tidur.
Dirinya mengaku, kini dirinya merasa kebingungan harus mengadu kepada siapa, ia hanya berharap, mendapat bantuan dari pemerintah mupun dermawan untuk biaya pengobatan (Man-02).





