Sesuai informasi, Program untuk pengembangan kelompok perempuan itu dijalankan dari tahun 2011-2014,
Anggarannya saat itu mencapai Rp 7 milyar untuk program SPP. Tapi, fakta di lapangan banyak program yang tidak jalan atau macet,
“Kalau di Wedarijaksa total nilai anggarannya Rp 7 milyar, tapi kita tidak tahu kemana anggaran itu, karena memang programnya tidak jelas,”ujarnya
Sebelumnya, Lanjut Dia, Anggaran itu diberikan ke tiap-tiap kelompok perempuan yang ada di desa untuk program SPP berkisar puluhan hingga ratusan juta
Sistem penggunaan SPP yang ada di tiap kelompok dibawah pengawasan Desa dan Kecamatan
“Tiap desa pasti akan ada beberapa kelompok perempuan yang mengajukan, tapi kita tidak tahu kemana anggaran itu, karena pertanggung jawabannya tidak jelas,”ucapnya
“Coba cek untuk kecamatan Wedarijaksa, pasti mereka akan bingung ketika ditanya soal anggaran PNPM-MPd, karena memang anggarannya sudah habis, dan untuk apa tidak ada yang tahu,”sambungnya
“Program PNPM-MPd ini juga berlaku hampir di tiap desa di Pati, tapi coba cek di Pemdes atau Kecamatan, saya menduga program itu tidak jalan, dan anggarannya habis tidak tahu kemana,”tambahnya lagi