Untuk menekan penyebaran DBD, Dinkes Kabupaten Pati telah melakukan berbagai langkah preventif, antara lain:
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) setiap minggu,
Abatisasi pada tempat-tempat penampungan air,
Fogging di wilayah dengan kasus aktif,
Surat edaran kepada masyarakat dan fasilitas kesehatan terkait pencegahan DBD.
Salis menegaskan, langkah paling efektif tetap ada di tangan masyarakat melalui gerakan 3M Plus, yakni Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang tempat penampungan air, ditambah upaya tambahan seperti menanam tanaman pengusir nyamuk dan memasang kelambu.
“Kami terus mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan PSN dan 3M Plus. Lingkungan bersih tanpa genangan air adalah kunci utama mencegah DBD,” tegasnya.
Dengan cuaca yang mulai basah dan curah hujan meningkat, Dinkes Pati mengajak seluruh warga untuk bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan.
Harapannya, Kabupaten Pati bisa menutup tahun 2025 tanpa adanya korban akibat DBD.





