“Besarannya Rp 90 miliar. Yang nanti 2027 kita cicil kurang lebih Rp 32 miliar, 2028 sekitar itu, 2029 sekitar Rp 32 miliar dan itu sudah teralokasi dalam APBD. Tidak memberikan beban kepada masyarakat sedikitpun,”ujarnya
Sudewo menambahkan, pinjaman daerah itu merupakan saran dari pemerintah pusat dan diharapkan bisa mempercepat pembangunan di daerah.
“Itu adalah salah satu upaya dalam rangka mempercepat pembangunan daerah. Ini merupakan saran dari pemerintah pusat, menteri keuangan, supaya ada terobosan dari kepala daerah untuk mempercepat pembangunan,” imbuhnya.
Namun pinjaman daerah ini membutuhkan persetujuan dari DPRD Pati. Sudewo pun berharap pihak legislatif dapat menyetujui rencana pinjaman ini.
“Pinjaman daerah itu perlu dilakukan. Mengingat, dana transfer daerah dipangkas cukup besar yang jumlahnya mencapai ratusan miliar.”ucapnya
Saat ini, Lanjut Sudewo, Untuk Transfer daerah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kurang lebih Rp 150 miliar, Untuk menutup kekurangan itulah kami melakukan pinjaman





