“Kemudian setelah dites ternyata si X positif misalnya, kita edukasi selanjutnya dipisahkan dulu dari teman seprofesi. Kemudian kita suruh untuk berobat. Syukur-syukur kalau mau menghentikan profesinya itu, Alhamdulillah, tapi terkadang ada sebagian kasus ketika mengetahui mengidap HIV. Temannya juga harus kena juga, atau seperti balas dendam, aku terkena ya kamu juga harus terkena juga,”Ujarnya.
Aviani menekankan bagi yang terkena HIV, agar rutin mengikuti pengobatan. Hal ini dilakukan agar virus tersebut tidak sampai mengarah pada AIDS.
“Orangnya paham kita edukasi, ikut pengobatan secara teratur Insyaallah bisa tidak jatuh terkena penyakit AIDS, Memang belum ada obatnya, tetapi ada obat anti retroviral yang digunakan untuk menekan perkembangbiakan virus HIV,”Terangnya.
Diketahui, Penyakit ini dijelaskan dapat menular melalui air mani (hubungan seksual), air susu ibu (ASI), maupun jarum suntik. Sementara berdasarkan catatan Dinkes, di Pati yang terkena HIV-AIDS sejak tahun 2017 sejumlah 2.288 orang.
(Lot:Ws/RedZ1)