Samud Taha Sebut Pengolahan Limbah PTNHM Tercanggih

Samud mengatakan apa yang sudah dibuat oleh PT NHM ini, mendapat apresiasi dari Pemerintah daerah Halmahera Utara, karena PT NHM dibawah kepemimpinan Presiden direktur Haji Romo Robert Nitiyudo Wacjo mampu menjamin cemaran lingkungan di lingkar tambang PT NHM.

Samud juga menyebutkan pabrik DST ini beroperasi dengan tahapan yakni pengumpanan dimana Slurry dimasukkan kedalam filter press sampai tekanan mencapai 10 menit, kemudian peremasan dimana padatan yang suda masuk filter press akan diproses dengan tekanan sehingga filtrate berpisah dengan tailing padat selama enam menit kemudian masuk ke pencucian,

“Jadi setelah tailing padat dipisahkan dari filtrate yang mengandung sianida maka tailing padat bakal dicuci terlebih dahulu untuk memastikan kandungan sianida didalamnya kurang dari 10 menit.” Jelasnya.

Lebih lanjut Samud menambahkan pada tahapan hembusan udara dimana setelah dicuci tailing padatan akan dikurangi kadar airnya, ditiupkan udara kedalam filter press sebulum dilepaskan ke Komveyor, setelah itu, tahapan pelepasan tailing atau limba B3, dimana tailing yang suda kering dengan kadar air kurang 20 persen akan dilepaskan ke konveyor yang bergerak dibawah filter press, Conveyor itu akan membawa menuju Stockpile tailing kering selama 8 menit.

“Untuk proses pengolahan tailing atau limbah di PT NHM tidak lagi diragukan, sebab PT MHM sudah merencanakan menggunakan pabrik teknologi DST untuk pengolahan tailing dengan kapasitas dua juta ton,” tandasnya (Man-02/Z1).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.