“Untuk bantuan yang sudah tersalurkan ada sekitar 1 jutaan benih, tapi memang tidak bisa merata,”Katanya.
Dikatakan, Untuk bantuan itu seharusnya bisa tercukupi, hanya saja anggarannya yang tidak cukup. Padahal dari hasil pendataan untuk kerugian petani tambak mencapai Rp 30 miliar lebih.
“Anggaran untuk bantuan bibit nila salin ini mencapai Rp 1,2 milyar, tapi diasumkikan total lahan 2.000 ha, dan per petani dapat 10.000 ekor, jadi hanya terbatas,”Ujarnya.
Dari hasil pendataan, Lanjut Dia, kerugian para petani tambak di Pati mencapai miliaran rupiah, dan itu semua sudah dilaporkan, sehingga realisasinya tergantung Pemprov maupun Pemerintah Pusat, sebab DKP hanya sebatas mengusulkan.
“Kerugian petani tambak ini kisaran Rp 30,86 milyar, belum termasuk kerusakan infrastruktur yang mencapai Rp 5 milyaran, dan total kerugian Rp 35 milyar, dan sejauh ini kami hanya mengusulkan, realisasinya kami tidak tahu,”Tambahnya.
(Lot-Ws/Z1)





