PATI, zonasatu.net– Bantuan benih padi dari Pemerintah kepada petani yang terdampak puso akibat banjir dinilai tidak merata. Hal itu menyusul lantaran tidak semuanya petani yang terdampak banjir mendapatkan bantuan.
Kepala Desa Kosekan Kecamatan Gabus Isro’i membenarkan hal itu. Ia mengaku bahwa penolakan bantuan benih padi dari pemerintah, karena dinilai tidak bisa dibagikan secara merata kepada para petani yang sawahnya terdampak banjir.
“Jadi buat apa terima bantuan kalau tidak merata, lebih baik saya tolak,”Ungkapnya Senin (27/3/2023).
Menurutnya, Banjir yang melanda di desanya sudah hampir 4 bulan terjadi. Tercatat, ada sekitar 90 hektare sawah yang sampai saat ini masih terendam banjir, yang menyebabkan sebagian petani belum bisa bercocok tanam.
“Jika bantuan yang diberikan itu diterima, maka pembagiannya tidak akan merata, jadi lebih baik saya tolak.”Terangnya.
Dijelaskan, Dari sejumlah desa yang menerima bantuan benih padi itu karena terpaksa, karena itu demi kebutuhan warganya yang sawahnya terendam banjir, meski untuk pembagiannya sebenarnya tidak merata.
“Rencana bantuan benih yang diberikan itu untuk lahan berkisar 10 hektare, sedangkan sawah yang tenggelam ada 90 hektare, jadi tidak cukup, dan tidak bisa merata kalau dibagikan,”Sesalnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Purworejo Kecamatan Pati Dwi Sumaryono.
Ia mengaku menolak dengan adanya bantuan benih padi dari pemerintah, padahal ada 200 hektare lahan sawah di desanya yang terendam banjir.
“Sebenarnya saya dapat, tapi saya tolak, nanti kalau saya terima malah bikin masalah, karena kalau dibagi pasti tidak merata, jadi ya saya tolak,”Cetusnya.





