Menanggapi hal itu Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Nur Sukarno menegaskan, Pemerintah Kabupaten harus segera mencarikan bantuan benih padi ke Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
“Saat ini, yang dibutuhkan masyarakat adalah bantuan benih, kalau bantuan yang diberikan itu tidak sesuai, maka kasihan petani,”Katanya
Dikatakan, Kalau ada desa yang menolak bantuan benih karena tidak merata, jangan disalahkan, sebab apabila itu diterima bisa menjadi kecemburuan warga yang berakibat situasi di desa tidak kondusif.
“Dampak Banjir di Pati menyebabkan ribuan hektare sawah kena puso, sedangkan bantuan benih yang diberikan hanya bisa mengcover sepertiga dari ribuan hektare sawah yang puso,”Tambahnya.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memberikan bantuan benih padi terhadap 2.694 petani yang tanaman padinya mengalami puso akibat tergenang banjir beberapa waktu lalu.
Padahal, tanaman padi petani yang tergenang banjir sejak bulan Desember 2022 hingga 12 Januari 2023 seluas 7.242 hektare, dan yang mengalami puso mencapai 6.641 hektare.
Penyerahan bantuan sendiri disampaikan oleh Pj Bupati Pati Henggar Budi Hanggoro pada Jumat akhir pekan kemarin.
Bantuan bibit tanaman padi yang diterima, katanya, sebanyak 67.350 kilogram, sedangkan bantuan yang diterima petani setiap hektare lahannya mendapatkan bantuan 25 kilogram benih.
Bantuan tersebut, secara bertahap juga sudah disalurkan kepada ribuan petani yang tersebar di 41 desa di lima kecamatan. Sedangkan dari 2.694 petani tersebut tergabung dalam 93 kelompok tani.
(ADV-Ws/Z1)





