Dalam kesempatan itu, Kasat Polairud juga menekankan pentingnya koordinasi antara pekerja kapal, operator pelabuhan, dan aparat kepolisian.
Menurutnya, potensi kebakaran kapal tidak hanya merugikan pemilik kapal, tetapi juga bisa berdampak pada keselamatan banyak pihak.
“Pelabuhan adalah kawasan dengan aktivitas padat, jadi pencegahan harus dilakukan bersama-sama,” tambahnya.
Petugas juga mengingatkan pekerja agar selalu menempatkan alat pemadam dalam posisi siap pakai serta memastikan area sekitar pekerjaan panas benar-benar aman dari material mudah terbakar.
“Kami inginkan setiap pekerjaan dilakukan dengan penuh kewaspadaan, karena satu percikan saja bisa menjadi masalah besar jika tidak ditangani,” ungkap Kompol Hendrik.
Di sela giat, personel turut melaksanakan APP sebelum dan sesudah kegiatan sebagai bagian dari evaluasi harian.
Evaluasi ini penting untuk menilai efektivitas patroli sekaligus memetakan potensi kerawanan.
“Setiap hari kami lakukan analisis dan evaluasi agar kegiatan SI POLA CEKAL semakin tepat sasaran dan bermanfaat,” ucapnya.
Secara keseluruhan, kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar. Para pekerja juga terlihat kooperatif serta telah memenuhi standar kesiapsiagaan.
“Respons masyarakat sangat positif. Ini menunjukkan bahwa kesadaran keselamatan di pelabuhan semakin meningkat,” tutup Kompol Hendrik Irawan.





