“Dulu waktu rapat Banggar, saat itu ada DPUTR dan Sekda, pak Ketua sudah sampaikan, kalau membangun stadion Joyo Kusumo, tolong pak Jhoni, Pak Suwito ajak bicara, tapi ternyata sekalipun tidak pernah hingga pekerjaan itu selesai,”Bebernya.
Disinggung adanya dugaan penyimpangan dalam pembangunan Joyo Kusumo lantaran dianggap tidak layak, Jhoni mengaku itu kewenangan DPUTR dan kontraktor, namun dirinya berharap agar lapangan Joyo Kusumo bisa segera mungkin memenuhi standar Fifa, karena sejauh ini untuk stadion Joyo Kusumo hanya butuh sertifikat.
“Kita menjaga nama Bupati dan Pimpinan Dewan, paling tidak DPUTR harus berbenah diri, dan masalah ini harus bisa diselesaikan, jadi jangan langsung lepas tangan, ini kan masyarakat Pati ingin menonton tim Persipa yang 70 tahun di liga 3, sekarang naik di liga 2, ingin melihat tim kesayangannya main di stadionnya, kalau dianggap tidak layak, ini sama saja DPUTR tidak peduli, tidak tahu menahu dan tidak konsisten, ini kasihan masyarakat, jadi sesuai rencana kita akan panggil DPUTR untuk menjelaskan masalah ini,”Cetusnya.
“DPUTR sebagai tekhnis seharusnya dalam pekerjaannya bisa memperlakukan sama dengan proyek kecil, proyek kecil saja ketat sekali inpeksinya, masak proyek besar dianggap gampang, itu kan terbalik, jadi ada apa, padahal ini penting sekali,”Tambah Jhoni
(Ws:01/RedZ1)