Keunikan Batik Tulis Di Bunda Gallery, Masih Dibuat Dengan Cara Manual

PATI, zonasatu.net || Ketatnya persaingan di bidang kerajinan batik, tidak membuat Yuni Astuti harus berkecil hati dan menyerah.

Perempuan asal desa Bumirejo Kecamatan Juwana itu, memiliki strategi tersendiri dalam memasarkan batik-batik hasil karyanya.

Pekerjaan yang ditekuni dalam beberapa tahun sebagai pengrajin batik tulis canting ini sudah banyak diminati oleh banyak orang dari dalam, luar kota maupun dari luar jawa.

Baca Juga :   Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat, Kapolres Ingatkan Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024

Padahal, tak jarang orang mau menekuni kerajinan peninggalan leluhur ini, karena prosesnya yang rumit, membutuhkan tehnik, ketelitian serta kesabaran yang tingkat tinggi.

Yuni, mempunyai ciri khas tersendiri dalam membuat batik tulis miliknya. Pelayanannya yang penuh kesabaran, selalu menjadi langganan para konsumen untuk bisa memesan motif dan warna sesuai permintaan. Apalagi, pelanggan bisa memesan pola kemeja dengan motif yang berbeda dari lainnya.

Baca Juga :   Pembangunan Jalan Tol, Diharap Ada MoU

Keunikan batik tulis yang dimiliki perempuan 33 tahun itu juga masih membuat hasil karyanya dengan cara manual, mulai dari proses membuat pola, menggambar, mencanting, tanpa menggunakan cap atau printing seperti pengrajin batik lainnya.

Apalagi, pewarna yang di gunakan selain pewarna sintetis, ia juga menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan, seperti extra kayu mahoni, extra daun mangga, akar pace, indigovera strobilantes dan extra pewarna alam yang lain.

Baca Juga :   Ada Temuan, Hasil Audit Inspektorat Minggu Ini Diserahkan Polisi

Batik tulis dengan pewarna alami menjadi ciri khas produk batik di Bunda Gallery miliknya, karena itu lebih ramah lingkungan dan tidak membuat iritasi pada kulit yang sensitif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.