“Dampaknya berantai, karena kapal itu kan ada krunya, belum lagi masyarakat yang konsumsi ikan, maka akan kesulitan mencari ikan, saat ini kan lagi musim gemar makan ikan, kalau itu tidak terpenuhi termasuk kebutuhan masyarakat, karena kapal tidak bisa berangkat, maka masyarakat juga yang akan dirugikan,”Ujarnya.
Selain itu, Untuk kapal juga membutuhkan operasional yang tinggi, apabila ada kenaikan BBM seharusnya bisa disesuaikan, misalnya jika naik Rp 10 ribu, maka untuk kapal bisa diperhitungkan untuk kenaikan Rp 5 ribu saja, sebagai bentuk kebijakan.
“Saat kunjungan kerja di pekalongan, saya mengusulkan sasaran untuk kapal, yang layak itu harganya berapa, kalau ada kenaikan Rp10 ribu, untuk kapal cukup Rp 5 ribu, sehingga meski ada kenaikan masih terjangkau,”Tandasnya.
(Ari:Ws/RedZ1)