Banyak Guru “Gaptek”, Era Digital Jadi Kendala Penyaluran BOS

Foto : ilustrasi
Foto : ilustrasi

“Dulu eranya manual, lalu berpindah ke komputer elektronik, sekarang eranya berubah lagi ke era digital, dan sekolah-sekolah ini harus bisa memahami, apalagi pemangkasan birokrasi juga mempengaruhi,”Katanya.

Di tahun 2023 ini, Lanjut Dia, BOS yang disalurkan oleh pemerintah pusat sekitar Rp 100 milyar, atau dihitung Rp 980 ribu/siswa yang ada di sekolah, dan akan disalurkan 2 kali dalam setahun.

Baca Juga :   Terkendala Dengan Besaran, Ranperda CSR Menggantung 2 Tahun

“Saat ini kita sudah melakukan sosialisasi dan memberikan tekanan kepada sekolah-sekolah untuk bisa memahami sistem digital, agar nantinya ketika BOS disalurkan, tidak ada kendala,”Tambahnya.

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Muntamah sebelumnya mendesak kepada Disdikbud Pati untuk memberikan pelatihan terhadap guru-guru yang masih gaptek tentang teknologi.

Hal itu dilakukan agar para guru-guru ini bisa memahami tekhnologi yang saat ini sudah semakin berkembang.

Baca Juga :   Komisi A Prihatin Pemasangan Baliho Di Area Terlarang

“Kami mendorong terhadap guru yang wiyata sudah lama, agar ada afirmasi action dari Disdikbud, dan memberikan pelatihan pada mereka supaya paham tekhnologi di era digital ini,”Pintanya.
(ADV-Ws/Z1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.