Endang juga mengaku dari hasil pendataan yang dilakukan oleh DKP terhadap para petani tambak nila salin yang terdampak rob atau air pasang, saat ini untuk bantuan yang diharapkan itu masih dalam tahap usulan, sebab terkait dengan anggaran itu pihak DKP juga hanya bisa menunggu.
“Kita hanya mengusulkan, dan kerugian para petani tambak ini dari hasil pendataan sebesar Rp 30,86 Milyar, dan itu belum termasuk infrastruktur, ada sekitar Rp 5 milyar, jadi total sekitar Rp 35 milyar,”Ujarnya.
Dari hasil koordinasi Kepala DKP Pati dengan Kepala DKP Provinsi mengaku bingung, sebab saat ini untuk kondisi keuangan daerah banyak yang butuh disuport, sehingga sangat bagus apabila bisa membantu petani tambak dalam bentuk pakan atau benih.
“Kita minimal butuh Rp 1,2 Milyar, dengan asumsi dari 2000 hektare, untuk bantuan benih ke petani 10 ribu ekor, jadi kita upayakan, namun tergantung keuangan daerah memungkinkan apa tidak,”Tandasnya.
(Ws:01/RedZ1)
