“Kelangkaan gas LPG 3 kg ini, terkesan dimanfaatkan oleh pengecer untuk meraup keuntungan, karena dijual mahal sekali,”keluhnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santoso mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan tabung LPG 3 kilogram menjadi langka.
Pertama, tingkat konsumsi LPG 3 kilogram meningkat di bulan Ramadan. Mengingat, di bulan ini banyak masyarakat yang menggunakan gas untuk memasak.
Kedua, Hadi menduga banyak masyarakat yang berganti ke LPG melon. Awalnya mereka menggunakan gas non subsidi seperti gas 5,5 kg dan 12 kg.
Ketiga, ada pembatasan dari Kementerian untuk pembelian gas, itu sesuai dengan pendataan tahun kemarin yang dilakukan.
Faktor keempat, di bulan Februari dan Maret banyak hari libur. Hal ini menyebabkan adanya keterlambatan penyaluran.
“Jadi dari agen itu biasanya hari libur nasional ikut libur, sehingga tidak ada droping dari agen. Sehingga ada beberapa daerah atau wilayah yang pasokannya terlambat,”tandasnya.