“Jadi kami melakukan reses di 8 titik ini, satu titik minimal harus di hadiri 150 orang warga karena alat bisa deteksi berapa jumlah orang yang hadir dalam tenda untuk mengekuti reses ini, jadi kami tidak bisa rekayasa jumlah orang yang hadir, karena begitu ketatnya hasil reses kita di pantau,”ucapnya.
Makanya di Desa Bega dan Desa Fatiba Kecamatan Sulabesi Tengah itu, Reses yang dilakukan berulang-ulang kali baru bisa tembus dan hasilnya yang diusulkan oleh masyarakat bisa terakomodir.
“Di desa itu sudah terakomodir, dan sudah bisa membangun talut pantai 100 meter lebih di Desa Fatiba,sementara di Desa Bega saya membangun jalan tani di belakang kampung, kemudian pagar Masjid Desa Fukweu Kecamatan Sanana Utara dan pagar Masjid Desa Falahu Kecamatan Sanana serta jalan lingkungan dengan panjang kurang lebih 1 kilo di Desa Modapia Kecamatan Mangoli Utara,”Paparnya.

Dengan adanya sistem yang sangat ketat memantau hasil reses DPRD, Olehnya itu, Mantan Bupati Kepulauan Sula itupun menegaskan bahwa apabila ada agenda-agenda reses berikutnya, apabila ada orang-orang yang menghasut bahwa, H. Safi Pauwah datang buat reses itu jangan hadir, itu artinya dia yang bicara karena akan ada kepentingan tahun 2024,
“Kalau ada hasutan seperti itu jangan percaya, mari kita menaruh kepentingan di tempat yang lain, karena ada waktunya kita akan bicara kepentingan.”ujarnya.
“Kehadiran kami saat ini dalam rangka melakukan reses guna menyerap aspirasi semua saudara yang ada di desa agar kita perjuangkan sehingga bisa terpenuhi, Hari ini saya sangat mengapreasiasi Kepala Desa Waihama yang sudah menerima kehadiran saya untuk menggelar reses. Jangan seperti beberapa Kepala desa yang lain, saat saya datang reses mereka malah menghindar,”Tambahnya. (Drakel:03/RedZ1).