PATI, zonasatu.net- Kepala Cabang Dinas ESDM Kendeng Muria Pati Irwan Edhie Kuncoro menampik pertambangan menjadi penyebab banjir di Kabupaten Pati.
Hal itu disebut dari catatan yang dimilikinya, untuk luas tambang yang ada di wilayah Pati bagian Selatan total luasnya hanya 42,93 hektare. Sementara, luas yang terdampak banjir ada 4.222 hektare.
Menurutnya, data yang ada sudah membuktikan bahwasanya pertambangan tak jadi penyebab banjir. Bahkan, saat pihaknya memantau di lapangan, tambang yang sudah di eksekusi hanya 12,6 hektare saja.
“Jadi bukit dibuka dan ditambang itu totalnya ada 12,6 hektare. Sedangkan yang terdampak banjir itu ada 4.222 hektare. Apakah mungkin tambang dibuka itu menimbulkan bencana banjir separah itu. Jadi tidak mungkin karena tidak ada sekian persennya,” katanya.
Irawan mengaku bahwa pihaknya juga melakukan peninjauan lapangan pada saat musim hujan. Dengan tujuan untuk melihat tambang ini jadi penyebab banjir atau tidak.
“Kami ceritakan ini, ada salah satu penambang yang namanya CV Tri Lestari membuat saluran air untuk menampung air limpahan hujan dari hutan pakem yang lari ke Desa wegil. Kemudian karena banyaknya sampah, itu jebol dan viral di media. Dan media itu mengatakan bahwa itu akibat dari kegiatan penambangan. Padahal tidak seperti itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan kegiatan tambang tidak jadi penyebab banjir di Kabupaten Pati. Menurut pengamatan pihaknya, yang menjadi penyebab banjir itu pengalihan fungsi hutan.