“Kalau tidak ada keterbukaan soal pembebasan lahan, kami menolak keras, karena kasihan petani, mereka merasa ketakutan karena adanya intimidasi dari pihak yang punya kepentingan,”Tagasnya.
Sementara Perwakilan pabrik dari PT HWI Sugito membantah bahwa diwilayah Kecamatan Trangkil tidak akan dibangun pabrik sepatu, namun dari HWI akan membangun pabrik Apparel.
“Siapa yang bilang di Trangkil akan ada pabrik sepatu Adidas, karena Adidas itu nama brend, jangan dikaitkan dengan ini, kalau menyebut nama HWI saja,”Terangnya.
Sugito juga membantah dengan pernyataan bahwa ada cukong-cukong yang berkeliaran, menurutnya Cukong itu tidak ada, namun dirinya sendiri yang melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat,
“Kami melakukan pendekatan dengan Kades Ketanen dan Mojoagung, kami mengumpulkan pemilik lahan di kantor desa yang difasilitasi Kades, kalau lahan itu mau dijual silahkan, tidak juga tidak apa-apa, apabila Masyarakat menolak, daerah lain selain Pati juga banyak, kalaupun ada cukong, itu salah persepsi, itu saya yang mendatangi untuk sosialisasi,”Terangnya.
Sugito mengaku saat ini baru melakukan sosialisasi ke pemilik lahan, dan setelah dipelajari untuk wilayah Tergalharjo dan Pasucen tidak masuk, karena untuk harga lahan terlalu tinggi,
“Kami pelajari dengan segala aspek, Tegalharjo dan Pasucen tidak masuk, dan nanti untuk harga juga tidak sama, dan sekarang kita baru melakukan penjajakan lahan mampu gak dengan harga yang diminta pemilik lahan, dan sejauh ini Kades tidak punya keputusan, karena untuk harga nantinya akan dikirim langsung ke pemilik lahan melalui rekening, tanpa ada potongan, dan siapapun tidak ada yang terlibat, jadi di HWI tidak ada cukong,”Cetusnya
(**/Red)
