PATI, ZonaSatu– Awal tahun 2023, Puluhan Sekolah Dasar (SD) dan 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pati belum bisa melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka. Pasalnya, Para siswa terpaksa harus melakukan KBM dengan sistem blended learning lantaran sekolahnya kebanjiran.
“Memang ada sejumlah sekolah yang terdampak banjir, namun KBM tetap berjalan, meski itu tidak dengan tatap muka, tapi dengan sistem blended learning,”Ungkap Kepala Bidang (Kabid) SD Disdikbud Kabupaten Pati Sa’Dun Senin (2/1/2023).
Menurutnya, Pembelajaran dengan blended learning adalah pembelajaran dengan sistem online dan offline, artinya meski sekolah terdampak bencana banjir, namun untuk KBM harus tetap berjalan.
“Bukan hanya sekolah, namun bapak atau ibu guru termasuk siswa, yang terdampak, sistem blended learning juga harus dijalankan, sehingga tidak ada alasan bahwa layanan pendidikan akan berhenti, dan siswa tetap terlayani pembelajarannya,”Ujar Sa’Dun.
Disdikbud, Lanjut Sa’Dun, Ingin ada jaminan bahwa layanan pendidikan tidak terhenti karena dampak bencana, karena dengan sistem digitalisasi ini, sistem KBM bisa dilaksanakan dengan berbagai cara.
“Sudah ada beberapa sekolah yang melaporkan melaksanakan sistem blended learning, misalnya, di SD Jongso, SD Poncomulyo, SD Sunggingwarno, SD Bungasrejo, SD Ngastorejo, SD Tondokerto dan sejumlah lain,”Katanya.